TAUFIQ

Guru SD di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara....

Selengkapnya
Navigasi Web
PETANI SAWIT DAN KARET DI LABUHANBATU

PETANI SAWIT DAN KARET DI LABUHANBATU

Dari sejak lama mayoritas masyarakat Labuhanbatu mengandalkan sektor perkebunan dan pertanian dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Tak ayal, terlihat begitu banyak lahan yang dijadikan sawah atau ladang yang dikelola oleh para petani di sepanjang jalan-jalan desa di Labuhanbatu. Namun sejak dua dasawarsa terakhir, sebagian besar lahan tersebut telah beralih fungsi menjadi lahan perkebunan sawit.

Jejak sejarah perkebunan karet dan sawit di Labuhanbatu menunjukkan bahwa kedua jenis tanaman tersebut sudah dibudidayakan sejak masa Pemerintahan Kolonial Belanda. Pada tahun 1920-1934, Labuhanbilik merupakan pelabuhan ekspor karet rakyat terbesar di Sumatera Timur. Tahun 1911 Pemerintah Kolonial Belanda telah membudidayakan tanaman sawit secara komersil di Pulo Raja (Asahan). Di Labuhanbatu sendiri budi daya sawit diperkirakan dimulai tahun 1930-an.

Ketika peristiwa moneter terjadi, harga-harga kebutuhan pokok melonjak drastis dan membuat sebagian besar rakyat Indonesia menjerit akibat sulitnya mendapatkan kebutuhan hidup. Tidak demikian halnya dengan masyarakat Labuhanbatu. Saat moneter terjadi, masyarakat Labuhanbatu justru tengah menikmati tingginya harga karet dan sawit. Sehingga kondisi moneter tidak terlalu mempengaruhi keadaan ekonomi masyarakat Labuhanbatu di kala itu.

Di tahun 2001 terjadi fluktuasi harga yang disebabkan oleh persaingan harga CPO di pasar global yang mengakibatkan harga tandan buah segar (TBS) sawit di pabrik-pabrik tempat penampungan buah menurun drastis dari harga sebelumnya. Harga yang semula berkisar Rp2000,-/Kg terjun bebas hingga mencapai harga terendah yakni Rp350,-/Kg. Penurunan harga tersebut membuat para petani sawit di Labuhanbatu mulai merasakan dampak secara ekonomi. Di saat itu, banyak orang tua yang mulai kelimpungan membiayai kuliah anaknya.

Saat ini harga TBS di Labuhanbatu berkisar antara Rp900 – Rp1200/Kg. Harga tersebut tergolong normal dan dapat membuat para petani sawit sedikit lega. Namun harga tersebut masih akan terus berubah-ubah. Biasanya kenaikan harga terjadi ketika produksi buah sawit di masyarakat sedang menurun (trek).

Nasib petani karet di Labuhanbatu tak jauh berbeda dengan nasib para petani sawit. Sejak 15 tahun yang lalu terjadi penurunan harga karet mentah yang sangat signifikan di tempat-tempat penampungan getah karet. Harga getah basah yang semula bisa mencapai Rp17.000 – Rp25.000/Kg turun hingga Rp6.000,-/Kg. Saat inipun ditempat-tempat penampungannya, getah karet hanya dihargai sekitar Rp7.000,-/Kg.

Hasil sawit dan karet di Kabupaten Labuhanbatu memang cukup melimpah. Selain banyaknya perusahaan perkebunan sawit dan karet, pasokan buah dan petani sawit dan karet membuat ketersediaan buah sawit dan getah karet semakin melimpah. Hal tersebut bisa menjadi pemicu menurunnya harga di pasaran, selain ulah para spekulan yang kerap mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Jika saja Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu menyediakan industri pengolahan minyak sawit (CPO) dan getah karet, tentu fluktuasi harga buah sawit dan getah karet dapat diantisipasi dengan baik sehingga petani sawit dan karet lebih sejahtera dan dapat menikmati hasil usahanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

waah...saya belum pernah ke kebun karet..,aman gak disitu?

21 Jan
Balas

lihatlihat lokasinya Pak Eko. Klw yang di dataran rendah dan landai biasanya aman dan biasa dijadikan tempat persinggahan bagi para musafir.

21 Jan



search

New Post